
Hari kamis merupakan hari yang tepat untuk melakukan amalan puasa sunnah, ada kebahagiaan bagi orang yang melakukan puasa tersebut. Yaitu kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan setelah nanti ketika bertemu dengan Tuhan-Nya. Hari kamis juga merupakan hari yang tepat untuk menambah pahala serta meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Selain di hari kamis terdapat hari dimana kita disunnah kan untuk berpuasa yaitu di hari senin. Biasanya puasa ini dinamakan dengan puasa senin-kamis.
Niat berpuasa sama seperti kita melakukan puasa wajib pada bulan ramadhan yakni pada malam hari, dan durasi waktu berpuasa dari terbenamnya matahari sampai terbit fajar.
Ada beberapa manfaat yang akan kita dapatkan jika kita secara istiqomah menjalankan puasa sunnah Senin Kamis. Dengan puasa bisa mensucikan dari sifat-sifat dusta dan perkataan kotor.
Dikutip dari kitab Ash Shiyam fil Islam fii Dhouil Kitab was Sunnah karangan Sa’id bin Wahf bin ‘Ali Al Qohthoni terbitan Maktabah Al Malik Fahd, puasa ini biasa dilakukan pada setiap pekan di dua hari tersebut. Keutamaannya bisa menghapus kesalahan dan meninggikan derajat, serta memang dua hari tersebut adalah saat amalan diangkat di hadapan Allah sehingga sangat baik untuk berpuasa saat itu.
Aisyah RA berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An Nasai no. 2362 dan Ibnu Majah no. 1739. All Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dikutip dari buku Puasa yang Masyru’ dan Tidak Masyru’ karangan Isnan Ansory terbitan Rumah Fiqih Publishing, puasa Senin dan Kamis adalah puasa yang dilakukan pada Senin dan Kamis. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan alasan puasanya pada kedua hari ini:
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ اْلإِثْنَيْنِ وَالْخَمِيْسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
”Sesungguhnya amal manusia itu dilaporkan setiap hari Senin dan Kamis. Dan aku suka saat amalku diperlihatkan, aku sedang dalam keadaan berpuasa.” (HR. Abu Daud dan Nasai)
Dari Abu Qatadah al-Anshari RA, Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa pada Senin, lantas beliau menjawab:
“Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim)
Adapun lafal niat puasa di hari senin:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta’ala.”
Sementara lafal niat puasa pada hari Kamis:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta’ala.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta’ala.”
Puasa merupakan perisai bagi kita sebagai umat muslim di dunia maupun diakhirat. Maka dari itu yuk rutin untuk melakukan puasa senin kamis.