Adu domba adalah perbuatan menyebarluaskan berita yang tidak benar (fitnah), agar antar individu tidak saling menyukai satu sama lain sehingga menimbulkan permusuhan. Singkatnya, adu domba adalah kegiatan memprovokasi atau menghasut seseorang.
Hukum melakukan adu domba adalah haram. Salah satu dalillnya adalah firman Allah SWT yang berbunyi:
”Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah.” (QS. Al Qalam : 10-11).
Adu domba sangat membahayakan jika terus menerus dilakukan dalam kehidupan sosial. Bahaya yang ditimbulkan di antaranya muncul rasa saling curiga sesama manusia, jatuhnya nama baik dan martabat seseorang, serta timbulnya ketidakharmonisan.
Selain itu, ada juga beberapa bahaya lain yang ditimbulkan dari namimah atau adu domba. Simak penjelasannya sebagai berikut.
1. Tidak Mendapatkan Nikmat Surga
Orang-orang yang suka berbuat adu domba selama hidupnya tidak akan mendapat kenikmatan surga dari Allah SWT di akhirnya nanti. Dari sahabat Hudzaifah, ia memperoleh laporan tentang adanya seseorang yang suka berbuat adu domba.
Lalu ia mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Pelaku adu domba tidak akan masuk surga.” (HR Muslim no. 303).
2. Lebih Berbahaya dari Sihir
Bahaya yang ditimbulkan adu domba atau namimah, menurut Yahya bin Abi Katsir, melebihi perbuatan sihir. Itu karena adu domba dapat merusak hubungan orang dalam waktu sekejap hingga berujung permusuhan.
Dalam kitab Hilyatul Auliya, Yahya bin Abi Katsir berkata: “Pelaku namimah bisa merusak hubungan manusia hanya dalam waktu satu jam saja, sedangkan penyihir terkadang perlu waktu sebulan.”
ADVERTISEMENT
3. Mendapat Siksa Kubur
Menurut Rasulullah SAW, pelaku adu domba akan mendapatkan siksa kubur yang sangat pedih. Sayangnya, banyak manusia yang tidak menyadari bahaya ini.
Dalam sebuah hadist dari Ibnu Abbas, dikisahkan Rasulullah SAW pernah melewati sebuah kebun di Madinah. Rasulullah lalu mendengar suara dua orang yang sedang disiksa di dalam kuburnya.
Nabi Muhammad SAW kemudian bersabda: “Keduanya sedang disiksa dan tidaklah keduanya disiksa karena masalah yang sulit untuk ditinggalkan.” Kemudian beliau menambahkan, “Mereka tidaklah disiksa karena dosa yang mereka anggap dosa besar. Orang yang pertama disiksa karena tidak menjaga diri dari percikan air kencingnya sendiri, sedangkan orang kedua suka melakukan namimah.” (HR. Bukhari nomor 213).