Meneladani Sikap Nabi Muhammad SAW

Kategori:

1. Berakhlak Baik

Rasulullah adalah manusia yang paling baik akhlaknya. Istrinya, Aisyah, pernah berkata, “Tidak ada seorang pun yang akhlaknya lebih baik daripada Rasulullah SAW. Setiap kali seorang sahabat ataupun istrinya memanggil beliau, pastilah beliau menjawab: Labbaik (kupenuhi panggilanmu).

Anas ibn Malik juga menuturkan, “Aku telah melayani Rasulullah SAW selama bertahun-tahun; beliau sama sekali tidak pernah mencelaku, tidak pernah memukulku, tidak pernah menghardikku, dan tidak pernah cemberut di hadapanku. Apabila beliau menyuruhku dengan suatu perintah, namun aku lamban dalam melaksanakannya, maka beliau tidak mencaciku atas kelambanan itu. Bahkan, jika salah seorang anggota keluarganya mencelaku, beliau bersabda: Biarkanlah dia! Jika sesuatu telah ditakdirkan, niscaya akan terjadi.

Karena itulah, Allah ‘azza wa Jalla menurunkan ayat yang artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berakhlak yang baik.” (QS. Al-Qalam: 4).

2. Ramah, Suka Mengalah, dan Menahan Amarah

Rasulullah sama sekali belum pernah memukulkan tangannya kepada seorang pun dari pelayannya, dan belum pernah memukul seorang pun dari istri (beliau), dan belum pernah memukulkan tangannya kepada sesuatu kecuali bila dalam berjihad di jalan Allah.

Aisyah menuturkan, “Rasulullah SAW sama sekali tidak pernah memukul seorang wanita dan tidak pernah memukul seorang pelayan. Beliau juga sama sekali tidak pernah memukul sesuatu dengan tangan beliau, kecuali ketika sedang berjihad di jalan Allah ‘Azza wa Jalla. Beliau pun tidak membalas jika dirinya disakiti orang, kecuali jika kesucian Allah s.w.t. dilanggar, maka beliau pun membalaskannya.” (HR. Muslim).

3. Jujur

Nabi Muhammad SAW memiliki sifat shidiq (jujur). Kejujuran beliau sudah diasah sejak kecil, saat di mana dirinya ikut berdagang bersama pamannya, Abu Thalib. Kejujuran adalah salah satu bukti keimanan seseorang serta akan mengantarkan hidup menuju ketenangan.

Dalam sebuah hadits yang berasal dari Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib meriwayatkan, “Aku menghafalkan sabda Rasulullah SAW: Tinggalkanlah apa yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta menggelisahkannya.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad).

4. Lemah Lembut terhadap Umatnya

Diriwayatkan dalam sebuah hadits, Rasulullah pernah mendengar suara tangis bayi sewaktu mengimami sholat, akhirnya beliau membaca surat yang pendek dan ringan.

Malik bin Huwairits bercerita, “Rasulullah SAW adalah orang yang sangat penyayang dan lemah lembut. Kami pernah tinggal bersama beliau 20 hari, dan beliau mengira bahwa kami sudah rindu (kepada keluarga kami).

Maka, beliau bertanya kepada kami tentang keluarga yang kami tinggalkan lalu bersabda: Pulanglah kalian kepada keluarga masing-masing, dan tinggallah bersama mereka.” (HR. Bukhori, Muslim, dan Ayyub).

ADVERTISEMENT

5. Murah Senyum dan Selalu Berkata Baik

Rasulullah SAW adalah sosok yang murah senyum dan ceria. Beliau juga selalu mengeluarkan perkataan yang baik. Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa perkataan yang baik akan menaikkan derajat di surga.

Rasulullah SAW bersabda: “Dan yang termasuk mengangkat derajat adalah perkataan yang baik, menyebarkan salam, memberi makanan, sholat malam saat manusia dalam keadaan tidur.” (HR. Ahmad dan disahihkan oleh Al-Allamah Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’).

Hubungi kami
Admin kami siap membantu Anda
Hello
Apa yang bisa kami bantu ?