Tawadhu
Pengertian Tawadhu
Tawadhu ialah meminta tenang, sederhana dan sungguh-sungguh seikhlasnya sikap takabbur (sombong), sum’ah yaitu ingin di lihat oleh orang lain atau secara singkatnya tawadhu adalah Rendah Hati .
Sikap tawadhu adalah sikap yang baik yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dengan memiliki sikap tawadhu seseorang tidak akan diliputi oleh sikap merasa. Merasa dirinya lebih baik dari pada orang lain, merasa dirinya lebih unggul dan merasa bahwa tidak ada yang lebih baik darinya.
Tanda kebesaran seseorang adalah sikap rendah hatinya, sebagaimana sering kali dikatakan “Padi merunduk, tanda berisi” maksudnya adalah bahwa semakin ‘berisi’ seseorang, maka semakin jauhlah ia dari sikap sombong.
#تَوَضَعْ إِذَا مَانِلْتَ فِيْ النَّاسِ رِفْعَةً
فَإِنَّ رَفِيْعَ الْقَوْمِ مَنْ يَتَوَاضَعُ
# ًتَوَاضَعْ إِذَا مَا كَانَ قَدْرُكَ عَالِيا
فَإِنَّ اتِّضَاعَ الْقَوْمِ مِنْ شِيَمِ الْعَقْلِ
Rendah hati tatkala Anda mendapatkan kedudukan di antara orang-orang karena sesungguhnya orang yang tinggi dalam suatu kaum adalah orang yang rendah hati.
Rendah hati ketika kau berkududukan tinggi. Karena hati yang rendah adalah salah satu pertanda kematangan akal.
Perumpamaan orang yang tawadhu
Bintang dan asap adalah perumamaan yang tepat bagi orang yang rendah hati dan orang yang sombong. Orang yang rendah hati diperumpamakan seperti bintang, bayangan yang terkadang terlihat di permukaan air, namun sebenarnya bintang terdapat di atas langit. Begitupun sebaliknya, orang yang sombong diperumpamakan seperti asap iya terlihat membumbung tinggi ke angkasa, namun pada hakihatnya asap, pada saat ia membumbung tinggi ke atas iapun akan menghilang dengan sendirinya.
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan hati yang rendah dan ketika orang-orang yang jahil menyapa mereka, mereka memikirkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.”