Jangan Mencela!

Pada saat ini, kecantikan dan ketampanan seseorang menjadi tolak ukur sebuah pertemanan, tolak ukur sebuah reputasi dan menjadi tolak ukur dunia bahwasannya dia bisa menjadi seseorang yang terpandang di muka bumi ini. Dan tidak sedikit, dengan banyak kriteria yang dimiliki seseorang dan menjadikan kecantikan serta ketampanan adalah tolak ukur kebaikan maka banyak sekali orang yang saling mencela satu sama lain. Tentu faktor utamanya adalah merasa dirinya lebih baik dan tidak terima pada saat ada yang lebih baik darinya maka dari itu muncullah sifat salin mencela.

Padahal Allah swt berfirman dalam Al-qur’an

ثُمَّ خَلَقۡنَا النُّطۡفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقۡنَا الۡعَلَقَةَ مُضۡغَةً فَخَلَقۡنَا الۡمُضۡ غَةَ عِظٰمًا فَكَسَوۡنَا الۡعِظٰمَ لَحۡمًا اٰخَرَ​ ؕ فَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ اَحۡسَنُ الۡخٰلِق ِيۡنَ ؕ‏

“Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu lalu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadi makhluk yang (berbentuk) lain.Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS Al-mu’minun :14)

  Nah, Allah SWT telah menciptakan seluruh makhlukNya dengan pencipataan yang sebaik-baiknya. Lantas mengapa kita sebagai hamba masih senang mencela ciptaan Nya?

Padahal jika kita tela’ah kembali pada saat seseorang mencela sesuatu secara tidak langsung maka kita mencela penciptanya dan yang menciptakan manusia adalah Allah swt, maka pada saat kita mencela seseorang secara tidak langsung kita mencela penciptanya yang tak lain Ialah Allah swt.

Mencela termasuk pada perbuatan dosa besar. Sebab dengan mencela dapat mengakibatkan hal buruk terjadi. Seperti contoh A mencela B dan B merasa tidak terima bisa saja, karena B merasa tidak menerima B merasa dendam dan melakukan hal yang buruk pula.

 عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: سِبَ ابُ المٌسْلِمِ فُسُوقٌ، وَقِتَالُهُ كُفْر

“Dari Abdullah bin Mas’ud RA berkata, Rasulullah SAW pernah, mencela seorang muslim merupakan kefasikan dan memeranginya merupakan kekufuran”

Larangan mencela dosa orang lain

“Barangsiapa yang mencela saudaranya karena suatu dosa, dia tidak akan mati sampai melakukan dosa tersebut.” (HR Tirmidzi)

Celaan pada sesorang yang melakukan dosa adalah perbuatan yang dosanya lebih besar dari pada dosa yang ia lakukan. Bahkan tingkat kemaksiatannya lebih parah. Karena hal itu menunjukan bahwa anda merasa bangga atas ketaatan diri anda dan secara tidak langsung anda memuhi diri anda untuk hal itu.

Hendaknya, kita sebagai manusia, pada saat melihat kerabat atau siapapun yang melakukan dosa kita rangkul agar ia dapat memperbaiki dirinya, bukan malah mencelanya.

 

Barakallah Fikum 🙂 Terimakasih

Hubungi kami
Admin kami siap membantu Anda
Hello
Apa yang bisa kami bantu ?