Anak-anak Palestina yang berada di Jub El-Thib, sebelah timur kota Bethlehem harus berkecil hati dan bersabar. Sekolah yang menjadi tempat mereka menimba ilmu dihancurkan oleh pasukan Israel. Mimpi mereka untuk mengenyam pendidikan di tempat layak pun sirna.
Seperti yang diungkapkan Jana Zawahra. Sambil terisak, dirinya merasa sedih tempat ia bersekolah berubah jadi hancur. Tentara Israel menghancurkan sekolah dengan alasan dibangun tanpa izin.
Anak-anak Palestina yang berada di Jub El-Thib, sebelah timur kota Bethlehem harus berkecil hati dan bersabar. Sekolah yang menjadi tempat mereka menimba ilmu dihancurkan oleh pasukan Israel. Mimpi mereka untuk mengenyam pendidikan di tempat layak pun sirna.
“Tidak terlihat bagus lagi. Ini jelek,” ucap Jana, dilansir CNN, Rabu (30/8/2017).
Selain Jana, ada 64 anak-anak Palestina lainnya yang sekolahnya terlantar akibat dihancurkan oleh Israel. Mereka berasal dari kelas satu hingga kelas empat.
Saat ini, mereka bersekolah di sebuah tenda. Tidak ada meja dan kursi sebagaimana layaknya sekolah. Kekecewaan tidak hanya menghampiri anak-anak Palestina tapi juga ibu mereka.
Banyak para ibu yang khawatir anaknya sekolah di tenda yang panas. Mereka juga ragu apakah anak-anak mereka tetap bersekolah meski di tenda atau pulang saja mengindari panas.
“Sangat menyedihkan pada 2017 kita masih harus berjuang agar anak-anak kita tetap mendapat pendidikan,” ujar seorang ibu.
Berbeda dengan Jana, Ibtisam Sami tetap merasa senang bersekolah meski kondisinya minim. Dia mengungkapkan begitu bahagia saat bisa bermain dengan teman-temannya.
“Saya suka sekolah dan bermain dengan teman. Gurunya sangat baik,” kata bocah berusia 6 tahun itu.
Ada sekitar 100 bangunan berupa rumah, tempat penampungan serta sekolah di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang dibangun dari dana negara Uni Eropa telah dibongkar. Tak hanya itu, bangunan tersebut juga disita oleh pemerintah Israel.