Sebagai umat muslim, tentunya kita perlu mengetahui dan meneladani sifat wajib bagi rasul.
Nabi dan rasul adalah manusia-manusia terbaik pilihan Allah SWT. Tentunya hal tersebut yang membedakannya dengan manusia lain.
Selain karena mendapatkan amanah berdakwah , ada sifat wajib bagi rasul yang tentunya dimiliki.
Sifat-sifat tersebut yang menjaga mereka dari dosa, karena tugas seorang nabi dan rasul adalah untuk mengantarkan umat dari zaman jahiliah menuju zaman penuh pencerahan.
Selain itu, keteladanan rasul juga diterapkan dalam etika profesi akuntansi.
Dalam kajian berjudul Keteladanan Sifat Rasullah Muhammad SAW dalam Etika Profesi Akuntan Publik , sifat wajib bagi rasul yaitu siddiq , amanah, tabligh , fathonah tertuang dalam kode etik akuntan publik.
Kode etik ini disusun oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), dan Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution (AAOIFI).
Nah, kira-kira apa saja sifat wajib bagi rasul dan sifat mustahilnya?
Untuk itu yuk simak artikel ini hingga akhir!
Sifat Wajib Bagi Rasul
Beberapa sifat wajib bagi rasul ini merupakan pemahaman yang harus dipahami.
Hal ini terjadi karena sudah atas kehendak Allah SWT.
Tujuannya adalah agar nabi dan rasul bisa menjadi panutan bagi seluruh umat muslim .
- As-Shidiq
Sifat wajib bagi rasul yang pertama adalah As-Shidiq atau sidik yang artinya selalu benar dan jujur.
Sifat wajib bagi rasul ini pasti dimiliki oleh rasul, sebab tidak ada seorang pun rasul yang berbohong kepada orang lain.
As-Shidiq ini begitu melekat pada Nabi Muhammad SAW .
Kejujuran beliau tidak terkenal hanya di kalangan sahabat, tetapi juga para musuh pun mengakui hal tersebut.
serupa dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ali RA, bahwa Abu Jahal pernah berkata kepada Rasulullah SAW : “Kami tidak menganggap engkau dusta, namun menganggap dusta sebagai ajaran yang engkau bawa.”
Selain itu, kejujurannya juga dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS kepada bapaknya.
Apa yang disembah oleh bapaknya adalah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat dan malah mendatangkan mudarat.
Maka Nabi Ibrahim berusaha mengajak bapaknya untuk meninggalkan hal tersebut.
Peristiwa tersebut diabadikan dalam Al-Qur’an:
Layanan Pelanggan dan Layanan Pelanggan ya
“Ważkur fil-kitābi ibrāhīm, innahụ kāna ṣiddīqan nabiyyā.”
Artinya: “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab (Al-Qur’an), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan seorang nabi,” (QS Maryam : 41).
Sidik sebagai sifat wajib bagi rasul dijelaskan dalam sebuah dalil yang berbunyi,
فَالدَّلِيْلُ: لَوْ كَذِبُوْا فِي ذَلِكَ لَلَزِمَ الْكَذِبُ فِي خَبَرِهِ تَ عَالَى، لِتَصْدِيْقِهِ لَهُمْ بِالْمُعْجِزَاتِ الَّتِي يَجْرِيْهَا الله عَلَى أَيْدِيْهِمْ تَأْيِيْدًا لَهُمْ لِأَنَّهَا نَازِلَةٌ مَنْزِلَةَ قَوْلِهِ: ” صَدَقَ عَبْدِيْ فِي كُلِّ مَا يُبَلِّغُ عَنِّيْ”
Artinya, “Maka dalil (jujurnya para rasul) adalah: jika seandainya mereka berdusta dalam ajarannya, niscaya berita dari Allah juga dusta, karena Allah telah mengijinkan mereka dengan adanya mukjizat, yang Allah berikan kepada mereka sebagai jaminan.
Dan, mukjizat ini sudah menempati posisi firman Allah: ‘Telah benar hamba-Ku dalam setiap apa yang mereka sampaikan dari-Ku . (Sayyid Husain, al-Hushun al-Hamidiyah lil Muhafazah ‘alal ‘Aqaid al-Islamiyah, [Mesir, Maktabah at-Tijariyah: tt], halaman 50).
- Al-Amanah
Al-Amanah merupakan sifat wajib bagi rasul lainnya. Memiliki arti dapat dipercaya, sifat ini begitu melekat pada para rasul.
Setiap kata maupun perbuatan yang dibawakan oleh rasul sudah pasti dapat dipercayai .
Rasulullah tidak mungkin ingkar terhadap perbuatan atau ucapannya, karena tidak ada satupun perbuatannya yang terlepas dari maksud Allah SWT.
Contohnya saat kaum Nabi Nuh AS mendustakan apa yang sudah dibawa dari Allah SWT.
Allah SWT menegaskan bahwa Nuh AS merupakan orang yang terpercaya atau amanah.
إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ نُوحٌ أَلَا تَتَّقُونَ إِنِّى لَكُمْ رَسُول dan
“Iż qāla lahum akhụhum nụḥun alā tattaqụn. Innī lakum rasụlun amīn.”
Artinya: “Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,” (QS Asy-Syu’ara: 106-107).
- At-Tabligh
At-Tabligh artinya adalah menyampaikan.
Tidak pernah sekalipun Rasulullah menyimpan wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri atau hanya untuk keluarganya sendiri.
Setiap wahyu yang disampaikan kepadanya akan disampaikan kembali kepada umat manusia.
Sebab menyampaikan wahyu dari Allah kepada umat manusia merupakan tugas seorang rasul.
Dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa Ali bin Abi Thalib ditanya mengenai wahyu yang tidak ada di dalam Al-Qur’an.
Ali menegaskan: “Demi Zat yang membelah biji dan mengeluarkan napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap Al-Qur’an.”
Hal tersebut juga dijelaskan dalam Al-Qur’an:
۞ يَٰٓأَيُّهَا ٱلرَّسُولُ بَلِّغْ مَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ۖ وَإ ِن لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُۥ ۚ وَٱللَّهُ يَعْصِمُكَ مِن َ ٱلنَّاسِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْكَٰفِرِينَ
“Ya ayyuhar-rasụlu ballig mā unzila ilaika mir rabbik, wa il lam taf’al fa mā ballagta risālatah, wallāhu ya’ṣimuka minan-nās, innallāha lā yahdil-qaumal-kāfirīn.”
Artinya: “Wahai rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika Anda tidak melakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti Anda tidak menyampaikan amanat-Nya.
Dan Allah memeliharamu dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang kafir,” (QS Al-Maidah : 67).
- Al-Fathonah
Al-Fathonah berarti memiliki kecerdasan yang tinggi . Ini merupakan sifat wajib bagi rasul yang mutlak adanya.
Sebab, kecerdasan tersebut diperlukan karena berkaitan dengan misi suci yang telah diamanahkan oleh Allah SWT.
Selain itu, karena ujian dan tugas yang diberikan kepada rasul sangat berat, tentunya hal ini memerlukan kecerdasan untuk menyelesaikan masalah secara cepat.
Rasul juga berperan sebagai tokoh Islam, pemimpin, panglima perang, pebisnis, politisi, dan sebagainya sepanjang hidupnya.
Nabi dan rasul diberi kecerdasan oleh Allah SWT agar mampu merangkul hingga meyakinkan kaum yang menolak keberadaan Allah SWT dan tidak berada di jalan-Nya.
Selain itu, juga mengajak mereka untuk berada di jalan yang benar dan diridai oleh Allah SWT.
Sumber : https://www.orami.co.id/magazine/sifat-wajib-bagi-rasul?page=1