Salah satu kisah ulama besar yang dikenal luas dalam kitab-kitab klasik adalah kisah Imam Syafi’i, pendiri mazhab Syafi’i, yang sukses karena khidmat dan adab luar biasa kepada guru-gurunya. Kisah ini menjadi teladan bagi generasi muslim tentang pentingnya menghormati guru sebagai jalan keberkahan ilmu.
Khidmat Imam Syafi’i kepada Imam Malik
Ketika Imam Syafi’i muda memutuskan untuk menimba ilmu kepada Imam Malik di Madinah, ia datang dengan penuh adab. Imam Malik adalah penulis kitab al-Muwaththa’, salah satu kitab hadits dan fiqih paling terkenal pada masanya. Sebelum bertemu, Imam Syafi’i mempersiapkan dirinya secara matang dengan menghafal isi kitab al-Muwaththa’.
Ketika belajar langsung dari Imam Malik, Imam Syafi’i menunjukkan adab luar biasa. Ia duduk dengan tenang, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan tidak pernah memotong pembicaraan gurunya. Bahkan, meskipun Imam Syafi’i adalah murid yang sangat cerdas, ia tidak pernah menunjukkan sikap sombong atau merasa lebih tahu. Sikap ini membuat Imam Malik sangat menghormatinya dan memberinya rekomendasi untuk menjadi ulama besar di masa depan.
Pengabdian kepada Imam Waki’
Selain Imam Malik, Imam Syafi’i juga belajar kepada Imam Waki’, seorang ulama hadits terkenal. Dalam salah satu riwayat, Imam Syafi’i pernah mengeluhkan kesulitannya dalam menghafal. Imam Waki’ menasihati beliau untuk menjaga diri dari dosa sebagai cara untuk mempermudah hafalan. Imam Syafi’i sangat menghargai nasihat ini dan terus menjaga dirinya dari hal-hal yang tidak bermanfaat. Adab dan ketaatan beliau kepada gurunya membuahkan keberkahan dalam ilmu yang dimiliki.
Khidmat yang Berbuah Keberkahan
Imam Syafi’i tidak hanya menghormati guru dalam bentuk formalitas, tetapi juga selalu mendoakan kebaikan untuk guru-gurunya, bahkan setelah mereka wafat. Beliau memahami bahwa khidmat kepada guru bukan hanya pada masa belajar, tetapi juga dalam menjaga ilmu dan menyebarkan ajarannya. Kesuksesan Imam Syafi’i sebagai ulama besar yang mendirikan salah satu mazhab fiqih terkemuka merupakan buah dari adab dan pengabdiannya.
Teladan dalam Khidmat kepada Guru
Kisah Imam Syafi’i menjadi pengingat bagi kita semua bahwa ilmu bukan sekadar hasil dari belajar, tetapi juga keberkahan yang diperoleh melalui adab kepada guru. Ulama-ulama besar seperti Imam Syafi’i, Imam Malik, dan lainnya selalu menempatkan penghormatan kepada guru sebagai hal yang utama. Dari khidmat inilah Allah memberikan keberkahan dalam ilmu yang mereka sampaikan kepada umat.
Pelajaran Bagi Generasi Muda
Kisah ini menjadi teladan penting bagi generasi muda bahwa kesuksesan dalam menuntut ilmu tidak terlepas dari adab dan khidmat kepada guru serta lembaga pendidikan. Menghormati guru, bersikap tawadhu’, dan melayani mereka dengan ikhlas adalah kunci keberhasilan dalam ilmu. Dengan mengikuti jejak para ulama seperti Imam Syafi’i, kita dapat meraih keberkahan ilmu yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi umat secara luas.