Nabi Sulaiman, yang dikenal dengan kebijaksanaannya, memiliki kekuasaan atas manusia, jin, burung, dan bahkan binatang. Salah satu kisah yang sangat terkenal adalah ketika Nabi Sulaiman dan pasukannya melewati lembah semut, dan bagaimana ia mendengarkan percakapan semut yang memberi peringatan kepada sesama semut agar tidak tertindas oleh pasukan besar yang datang. Kisah ini tercatat dalam Surah An-Naml (27:38-40).
Dalil dari Al-Qur’an:
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surah An-Naml (27:38-40):
“Hingga, ketika mereka (Nabi Sulaiman dan pasukannya) sampai di lembah semut, berkata seekor semut: ‘Wahai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan pasukannya, sedangkan mereka tidak menyadari.’ Maka Sulaiman tersenyum karena mendengar perkataan semut itu dan berdoa: ‘Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku hikmah dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh. Dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan.'” (QS. An-Naml: 38-40)
Penjelasan Kisah:
Suatu ketika, Nabi Sulaiman dan pasukannya yang terdiri dari manusia, jin, burung, dan berbagai makhluk lainnya sedang dalam perjalanan. Mereka melewati sebuah lembah yang penuh dengan semut. Salah satu semut yang melihat pasukan besar yang datang segera memberi peringatan kepada sesama semut, agar mereka segera berlindung di sarang-sarang mereka untuk menghindari bahaya.
Semut tersebut berkata:
“Wahai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan pasukannya, sedangkan mereka tidak menyadari.”
Mendengar peringatan itu, Nabi Sulaiman yang mendengar percakapan semut tersebut tersenyum. Beliau sangat menghargai kebijaksanaan semut dan berdoa kepada Allah untuk diberikan hikmah dan kebijaksanaan yang lebih besar. Dalam doanya, Nabi Sulaiman juga memohon agar dirinya digabungkan dengan orang-orang yang saleh dan diberikan tempat di surga yang penuh kenikmatan.
Pesan dari Kisah ini:
Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya kebijaksanaan dalam kepemimpinan dan pengertian terhadap makhluk hidup di sekitar kita, sekecil apapun mereka. Nabi Sulaiman, meskipun memiliki kekuasaan yang sangat besar, tetap menunjukkan sikap rendah hati dan bijaksana. Ia tidak meremehkan atau melukai makhluk hidup, bahkan semut yang terkecil sekalipun. Hal ini juga menunjukkan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini memiliki peran dan hak untuk dihargai.
Pesan Moral:
- Kebijaksanaan dan Pengertian: Kisah ini mengingatkan kita untuk selalu bijaksana dalam bertindak dan memperhatikan hak-hak makhluk hidup lain, bahkan yang paling kecil sekalipun.
- Rendah Hati: Nabi Sulaiman yang begitu besar kekuasaannya, tetap menunjukkan rasa syukur dan rendah hati dengan menghargai perkataan seekor semut.