Kisah Nabi Ibrahim yang Di Bakar

Kisah Nabi Ibrahim yang dibakar adalah salah satu cerita penuh hikmah dalam sejarah para nabi. Kisah ini menggambarkan keteguhan iman dan keberanian Nabi Ibrahim dalam menyampaikan kebenaran meskipun harus menghadapi ancaman besar.

Latar Belakang Kisah

Nabi Ibrahim hidup di tengah masyarakat yang menyembah berhala. Ayahnya sendiri, Azar, adalah seorang pembuat patung berhala. Ibrahim sejak kecil sudah merasa tidak masuk akal bahwa patung-patung yang tidak bisa mendengar, melihat, atau berbicara disembah sebagai tuhan. Ia menyerukan keesaan Allah dan menentang penyembahan berhala, tetapi masyarakat, termasuk ayahnya, menolak dakwahnya.

Peristiwa Penghancuran Berhala

Suatu hari, Nabi Ibrahim memanfaatkan kesempatan ketika kaumnya pergi merayakan festival di luar kota. Ia masuk ke kuil dan menghancurkan semua berhala kecuali satu yang terbesar. Lalu, ia menggantungkan kapak pada patung besar itu. Ketika masyarakat kembali, mereka terkejut melihat berhala-berhala mereka hancur.

Ketika Nabi Ibrahim ditanyai siapa yang menghancurkan berhala-berhala itu, ia menjawab bahwa patung besar itulah pelakunya. Ia meminta mereka bertanya langsung kepada patung besar tersebut. Tentu saja, mereka tahu bahwa patung itu tidak bisa berbicara atau berbuat apa-apa. Ibrahim lalu menegur mereka, “Mengapa kalian menyembah sesuatu yang tidak bisa mendengar, melihat, atau menolong kalian?”

Hukuman Dibakar Hidup-hidup

Kemarahan kaumnya memuncak, dan mereka memutuskan untuk menghukum Ibrahim dengan cara membakarnya hidup-hidup. Mereka membangun api yang sangat besar hingga api itu disebut sebagai salah satu yang terbesar sepanjang sejarah. Nabi Ibrahim diikat dan dilemparkan ke dalam api tersebut.

Namun, atas izin Allah, api yang panas berubah menjadi dingin dan tidak membakar tubuh Nabi Ibrahim. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Kami berfirman, ‘Wahai api! Jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim.'”
(QS. Al-Anbiya: 69)

Nabi Ibrahim keluar dari api tanpa terluka, dan hal ini membuat banyak orang yang menyaksikannya kagum. Namun, sebagian besar kaumnya tetap menolak kebenaran.

Hikmah dari Kisah Ini

  1. Keimanan yang Kokoh
    Nabi Ibrahim mengajarkan bahwa iman kepada Allah haruslah teguh, bahkan jika itu berarti menghadapi ancaman nyawa.
  2. Pentingnya Akal dalam Beragama
    Nabi Ibrahim menunjukkan bahwa menyembah berhala tidak masuk akal karena benda mati tidak memiliki kekuatan.
  3. Kekuasaan Allah yang Mahabesar
    Kisah ini menegaskan bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu, termasuk mengubah sifat api yang panas menjadi dingin.
  4. Keberanian dalam Menyampaikan Kebenaran
    Nabi Ibrahim menjadi teladan keberanian dalam berdakwah meski harus menghadapi rintangan besar.

Kisah ini menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk tetap berpegang teguh pada keimanan dan terus menyerukan kebenaran meski menghadapi tantangan berat.

Hubungi kami
Admin kami siap membantu Anda
Hello
Apa yang bisa kami bantu ?